Akemashite Omedetou Gozaimasu...

Itulah kalimat yang sering diucapan saat ini yang artinya kurang lebih Selamat tahun baru. Perayaan tahun baru disini bukan hanya sekedar perayakan pergantian tahun tapi bagi bangsa Jepang juga memiliki arti religius. Tepat pergantian tahun jam 12 malam, Obosan atau ulama Shinto akan membunyikan lonceng kuil beberapa kali, pada saat itu para peziarah mulai berdatangan bersama keluarga mereka untuk berdoa bersama. Sebagian ada pula yang datang pada keesokan harinya tanggal satu January (Ganjitsu). Suasananya mungkin hampir sama dengan nuansa lebaran di negri kita.

Bila di tanah air biasanya orang-orang akan mudik pada waktu menjelang lebaran, maka orang Jepang mudiknya pada akhir tahun. Hampir semua stasiun dipenjuru negri dipadati penumpang yang bergegas pulang kampung, shinkansen dan pesawat menjadi pilihan utama karena alasan kenyamanan dan cepat. Biasanya, sebelum mudik ke kampung (jikka) mereka akan merayakan dulu pesta bonenkai (bermakna untuk melupakan kejadian tahun yg lalu) dengan teman sekantor, kolega ataupun sahabat. Bonenkai untuk keluarga jarang di lakukan. Pada pesta ini, semua yang hadir akan minum sebanyak-banyaknya sampai mabuk berat, saling menceritakan kejadian dan kesalahan tahun lalu untuk dilupakan. Namun perempuan yang hadir biasanya akan hanya minum sedikit karena bertugas mempersiapkan makanan dan menuangkan bir atau sake ke teman. Menuangkan bir atau osake, bagi orang Jepang adalah cara mereka menghormati orang terdekat, college atau atasan mereka.

Beberapa hari mejelang tahun baru, kegiatan mereka juga diisi dengan sibukkan Osoji (membersihkan), tidak hanya di rumah tapi juga tempat kerja termasuk kampus dan sekolah pun disibukkan dengan kegiatan soji. Mulai dari buang sampah sampai membersihkan ruangan. Setelah soji selesai, mulailah mereka menghias rumah dengan hiasan tahun baru.

Mereka juga mempersiapkan beberapa hidangan khas untuk menghadapi perayaan tahun baru. Pada malam tanggal 31, yang wajib tersedia biasanya adalah soba (mie yang terbuat dari gandum dan yang pasti tanpa formalin!! ) atau udong (mie dari tepung terigu). Soba ini dimakan bersama soyu (semacam kecap), soba dan udong mempunyai makna panjang umur. Pada Sanjitsu masakan wajib yang tersedia adalah sup mochi (ketan), kombu (rumput laut) supaya yorokobu atau yang berarti bahagia , shashimi, shusi juga pasti ada dan tak lupa osake dan bir minuman wajib mereka.

Mengenai kesibukan ibu-ibu nya berbeda dengan kebiasaan ibu-ibu kita dalam menyambut hari istimewa seperti lebaran atau idul adha Disini mereka biasanya tidak mau repot atau berkotor-kotor, tinggal membeli makanan jadi yang sudah di hias dengan cantik di toko khusus yang menjual hidangan tersebut dan biasanya tidak dalam porsi besar, karena hanya untuk keluarga inti atau kerabat dekat saja. Jika di tanah air masakan yang dibuat porsinya biasanya sangat banyak dibandingkan hari-hari biasa, persiapan menyhambut tetangga atau kerabat yang datang.

Ada satu lagi kebiasaan ataupun adat orang disini yang harus dilakukan dalam perayaan tahun baru yaitu mengirimkan kartu ucapan tahun baru (nengajyou). Satu orang biasanya mengirim sampai ratusan nengajyou, uniknya semua nengajyou ini akan disampaikan oleh tukang pos ke tujuan tepat pada tanggal satu January Oleh karena itu kantor pos dan karyawannya akan sangat sibuk di akhir tahun.

Comments

Anonymous said…
selamat tahun baru ulfa dan masnya!
menarik sekali liputannya ttg tahun baru di jpg :)

intan
Anonymous said…
wahh..kayaknya mahasiswa sastra jepang perlu nih baca2 artikel nihon bunka di blog ini.
Makasih ya mbak & mas...pengetahuan saya jd betambah.
Btw, jd kasian sama bos. Dia gak pulang ke jepang taun baru ini :(
Linda said…
seru banget ya acara th baru disana :)
th ini di bulan yg sama ada 2 th baru ;)
Anonymous said…
wah, blog ini memang bercerita tentang jepang. keren.
aku juga ada temen blogger di jepang,
daunsingkong.blogspot.com

oh iya, keep posting...
aku akan gantian cerita tentang bali... :D
Reti said…
met taun baru yaa... makasih udah mampir2 :)
wah serunya taun baru di jepang, byk kebiasaan2 yg masih dijalankan dan asik ya kayaknya. hebat euy tukang posnya ngirim kartu segitu banyak tepat waktu!
bogablogger said…
...serunya mungkin sama sih dengan di tempat lain...cuma mungkin nuansanya saja yang beda sekali yach.....

Popular posts from this blog

Stobu

Huis Ten Bosch

Restoran 100 yen