Huis Ten Bosch

Huis Ten Bosch adalah kampung Belanda yang berada di Sasebo,Nagasaki, Jepang. Tempat ini mengadospi pemandangan , suasana dan bentuk bangunan abad ke 17 , negeri kincir angin, Belanda. Sesuai dengan namanya, di lokasi ini ada replika salah satu istana resmi keluarga kerajaan Belanda yang bernama Huis Ten Bosch, yang keindahan bangunannya tak kalah dengan asli.

Pada Oktober 1988 oleh Yoshikuni Kamichika, Huis ten Bosch atau Nagasaki Holland village ini mulai di bangun dan di buka pada Maret 25, 1992. Karena kampung ini juga menganut filosofi penghijauan, maka di tanamlah sekitar 400.000 pohon, ada yang di impor langsung dari Belanda. Bunga-bunga an disini ditanam tergantung musim. Pada musim semi ditanam sekitar 300.000 tulip, dengan aneka ragam warna dan jenis. Proyek ini menelan dana sekitar $2.5 billion.
Di tempat ini menyediakan hotel,restoan, tempat entertainment keluarga , seperti teater,istana teddy bear, evenue permainan anak dll.Dengan membayar 3600 yen untuk tiket masuk, bebas berkeliling dengan menggunakan fasilitas yang tersedia seperti kapal layar,bs, atau sepeda (di sewa).



Kesan kampung Belanda makin terasa karena tersedia kincir angin. Beberapa replika bangunan terkenal yang ada di Belanda juga di bangun disini, salah satunya Domtoren. Bangunan ini letaknya di pusat kota. Pengunjung bisa naik sampai di puncak dan melihat kampung Belanda ini dari atas. Uniknya lagi, semua nama stasiun di menggunakan nama kota Belanda misalnya utrecht,amsterdam. Untuk mencapai utrecht ini bisa di tempuh dengan jalan kaki (lumayan jauh sih), paling sip kalau pake kapal, serasa berada di Belanda karena di melewati perumahan di atas sungai kecil lengkap dengan angsa putihnya, hanya suara pemandu dalam bahasa Jepang yang mengingatkan kita bahwa kita sedang berada di Jepang hehehehehe.....!

Gambar di samping ini adalah domtoren yang ada di Belanda dan di Nagasaki. Karena letaknya yang di tengah, seakan-akan menjadi landmark kota ini.
Tinggi menara saman dengan yang asli 112 meter. Konon kabarnya menara yang asli dibangun pada tahun 1321 sampai 1382 sebagai menara gereja.Menara di kampung Belanda ini hanya di gunakan untuk wisata saja.
Awal bulan ini kami sempat mengunjungi kota ini lagi. Jarak dari Saga ke kampung Belanda ini makan waktu 2 jam naik kereta. Di stasiun sudah tersedia paket tour seharga 7500 yen, sudah termasuk pass ticket. Walaupun sudah yang ketiga kali dan mas Boga yang keempat kali berkunjung ke tempat ini, tapi kali ini ada yang berbeda, kami pergi bareng Nabil dan Nuk(adik saya) dan sempat melihat suasana malam kota ini.Pada musim gugur, hanya bunga musim panas yang ada, dan kesan natal sudah mulai terasa. Dimana-mana bisa di lihat pohon yang dihiasi lampu dan bola dan kado warna warni.

Comments

Anonymous said…
Si mba ni... perasaan jalan-jalan melulu!

-hanin
heheh mumpung ada kesempatan mas Hanin
Anonymous said…
Senengnya bisa jalan-jalan kesana... kapan atuh mampir ke negeri si bau kelek ini :)

Seneng udh bisa mampir kesini, salam hangat dari Afrika Barat
---------------
PS: Warung yang lama ini akhirnya di buka kembali setelah sekian lama ditinggal mudik, kalau longgar sok atuh mampir.. :)
Tari Mokui said…
Assalamu alaikum ulfa...
lama tak jumpa sekali jumpa di blogger n FS :D
btw..salam sayang buat ponakanku..
dah bisa apa aja?

luv, aunty tari
Anonymous said…
apik betul blognya, salam kenal :))

Popular posts from this blog

Stobu

Restoran 100 yen