Bento

Judul ini bukan lagu Iwan Fals, melainkan nasi kotak dalam bahasa Jepang. Bento berasal dari kata ekiben atau eki bento (nasi kotak stasiun) atau nasi kotak yang di jual di stasiun. Setiap ekiben di jepang mempunyai ciri khas rasa yang berbeda. Hokkaido misalnya,terkenal dengan hasil laut berupa cumi (ika), bento yang banyak dijual adalah ika bento. Sama halnya dengan propinsi Saga terkenal dengan kepiting -nya, sehingga orang yang melancong ke Saga pasti ingin mencicipi kani ekiben Saga(nasi kotak kepiting Saga)

Karena cara makan yang doko demo taberareru atau makan dimana saja ok alias praktris bukan doko demo doa nya doraemon... hehehe ekiben merupakan pilihan yang tepat, termasuk waktu hitori tabi (jalan sendiri) ke Oita, karena jadwal gakkai (conference) yang giri-giri alias mepet, jadilah ekiben di oita jadi pilihan. Tetapi ekiben saga still the best for me, isinya cuma salmon panggang atau ikan saba panggang dilengkapi dengan tsukemono (acar),asinan sawi, hijiki,potato sarada dan tak lupa kani korokke kurimu (kroket kepiting krim) hmmm..mata tabetai na, jadi ingat waktu hamil dulu, karena masih malas masak sepulang dari kensha (cek kesehatan) di rumah sakit, pasti singgah ke eki dulu beli bento ini.
Di stasiun kecil, bento di jual seperti pedagang asongan yang lalu lalang menawarkan dagangan, tetapi tidak seperti di Indonesia yang menjual jumlahnya banyak dan tidak teratur, penjual bento model ini disetiap eki hanya satu orang dan memakai seragam, jadi tidak perlu berebutan dengan pedagang lainnya dalam menawarkan dagangan. Bento yang dijual pun bukan buatan sendiri melainkan buatan perusahaan besar dan kecil yang ada di sekitar stasiun.


Kekhasan bento tidak hanya dari segi rasa melainkan cara membungkus. Sepintas terlihat seperti kado ulang tahun, pertama kali membeli bento di Hakata eki, sayang rasanya untuk memakan bento yang dibeli, karena penataan yang mempertimbangkan warna makanan sehingga berkesan mempunyai nilai seni. Orang Jepang sangat menyukai sesuatu yang terkesan formal dan rapih, mereka sangat mempertimbangkan kwalitas bahan, sehingga aman untuk di konsumsi.

Budaya bento tidak hanya di stasiun melainkan sampai kerumah. Hampir semua anak sekolah di Jepang mempunyai kebiasaan membawa bento. Selain higienis karena buatan rumah, juga ekonomis. Setiap ibu di Jepang berusaha membuat bento yang menarik dari segi tampilan dan juga tak kalah dalam hal rasa. Sehingga membuka bento merupakan waktu yang paling di tunggu anak-anak, karena tiap hari bentuk dan rasa nya yang surprise.
wah..jadi tidak sabar rasanya ingin membuatkan Nabil kun bento buat bekal ke sekolah hehehehe......

Comments

Hanin said…
Aha! Usul: bikin bento durian.. sekarang lagi musim nih.
Atau yang all time: bento mendoan... Hahahahahaha
bogablogger said…
hehe kalau bentonya mas boga sih bento mendoan aja cukup
Anonymous said…
noni desu. yoroshiku ;)

ara...
oishisou... nihon e ikitai na.. ;)
link-shite mo iin jan?
bogablogger said…
tazunete kita arigatou ne...Noni chan...link shite ii yo !

Popular posts from this blog

Stobu

Huis Ten Bosch

Restoran 100 yen