Bento
Karena cara makan yang doko demo taberareru atau makan dimana saja ok alias praktris bukan doko demo doa nya doraemon... hehehe ekiben merupakan pilihan yang tepat, termasuk waktu hitori tabi (jalan sendiri) ke Oita, karena jadwal gakkai (conference) yang giri-giri alias mepet, jadilah ekiben di oita jadi pilihan. Tetapi ekiben saga still the best for me, isinya cuma salmon panggang atau ikan saba panggang dilengkapi dengan tsukemono (acar),asinan sawi, hijiki,potato sarada dan tak lupa kani korokke kurimu (kroket kepiting krim) hmmm..mata tabetai na, jadi ingat waktu hamil dulu, karena masih malas masak sepulang dari kensha (cek kesehatan) di rumah sakit, pasti singgah ke eki dulu beli bento ini.
Di stasiun kecil, bento di jual seperti pedagang asongan yang lalu lalang menawarkan dagangan, tetapi tidak seperti di Indonesia yang menjual jumlahnya banyak dan tidak teratur, penjual bento model ini disetiap eki hanya satu orang dan memakai seragam, jadi tidak perlu berebutan dengan pedagang lainnya dalam menawarkan dagangan. Bento yang dijual pun bukan buatan sendiri melainkan buatan perusahaan besar dan kecil yang ada di sekitar stasiun.
Budaya bento tidak hanya di stasiun melainkan sampai kerumah. Hampir semua anak sekolah di Jepang mempunyai kebiasaan membawa bento. Selain higienis karena buatan rumah, juga ekonomis. Setiap ibu di Jepang berusaha membuat bento yang menarik dari segi tampilan dan juga tak kalah dalam hal rasa. Sehingga membuka bento merupakan waktu yang paling di tunggu anak-anak, karena tiap hari bentuk dan rasa nya yang surprise.
Comments
Atau yang all time: bento mendoan... Hahahahahaha
ara...
oishisou... nihon e ikitai na.. ;)
link-shite mo iin jan?